Potensi Wisata Lain Bondowoso
Minggu, 04/12/2011 | 10:36 WIB
Surabaya Post
|
|
|
Selain Kawah Ijen, Bondowoso masih menawarkan sejumlah potensi wisata lainnya. Setidaknya ada tiga air terjun, perkebunan kopi dan strawberi, pemandian air panas serta menyusuri arus sungai Sampean Baru dengan berarung jeram. Jangan lupakan juga, sejumlah desa wisata yang menawarkan kerajinan kuningan dan logam selain tape yang menjadi oleh-oleh khas Bondowoso.
Air Terjun
Setidaknya ada tiga air terjun dengan menawarkan keindahannya di Bondowoso. Tiga air terjun itu adalah Blawan, Pulo Agung dan Tancak Kembar. Air terjun Blawan terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol. Jaraknya sekitar 74 kilometer dari pusat kota Bondowoso. Disini wisatawan disuguhi air terjun yang dikelilingi tumbuhan makadamia dan rembesan air dari Kawah Ijen yang mengandung belerang. Wisatawan juga dapat menikmati air panas yang termasuk di kawasan air terjun Blawan. Air panas tersebut dipercaya menjadi lokasi singgah Damar Wulan. Sehingga wisatawan yang membasuh muka dipercaya tetap awet muda.
Air terjun kedua yang dimiliki Bondowoso adalah Pulo Agung. Air terjun yang terletak 40 Km ke arah timur dari pusat kota Bondowoso ini terletak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin. Memiliki ketinggian 30 meter, kesegaran air terjun ini seolah membius para wisatawan.
Tancak kembar menjadi air terjun ketiga yang ada diwilayah Bondowoso. Berjarak 77 kilometer dari pusat kota dan terletak di Desa Andungsari Kecamatan Pakem air terjun ini didukung untuk penelitian kopi arabika. Warga sekitar percaya air yang mengalir dari air terjun ini membuat awet muda.
Wisata Agro
Bondowoso juga menawarkan wisata agro yang dikelola PT Perkebunan Nusantara XII. Hawa sejuk pegunungan akan langsung menyergap wisatawan yang mengunjungi Kebun Kalisat Jampit yang masuk Kecamatan Sempol. Kebun kopi Arabica menjadi pemandangan yang lazim dijumpai di kawasan perkebunan dengan ketinggian lebih dari 1.100 meter di atas permukaan laut itu.
Wisatawan dapat menikmati dan mengunjungi perkebunan kopi luwak yang ada. Kapasitas produksi di kebun Kalisat Jampit mencapai 1.000 ton untuk kopi, 30 ton strawbery dan 2 ton kopi luwak tiap tahunnya.
Wisatawan dapat melihat langsung pengolahan dan pembuatan kopi luwak. Kebun Kalisat Jampit sendiri memiliki sekitar 100 ekor luwak yang memilah kopi terbaik untuk dijadikan kopi luwak.
Arung Jeram
Wisatawan juga dapat menyusuri arus sungai Sampean Baru Bondowoso dengan berarung jeram. Jarak melakukan arum jeram mencapai delapan kilometer memakan waktu sekitar 2 jam. Saat arung jeram, wisatawan disuguhi pemandangan tebing dan gua dengan ribuan kelelawar yang akan terbang ketika dayung ditepukkan ke permukaan air.
Kerajinan Kuningan dan Logam
Setidaknya terdapat dua desa di Kabupaten Bondowoso yang menjadi sentra kuningan. Desa Cindogo dan Desa Jurang Sapi menjadi daerah penghasil kuningan terbaik di Jatim. Hasil kerajinan mereka dipamerkan dalam show room yang memanjang di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Situbondo dan Bondowoso.
Keistimewaan kerajinan di Bondowoso adalah proses pembuatannya hampir tidak bersentuhan dengan mesinmodern. Salah satu perajin kuningan, Amir mengatakan kerajinan kuningan di Bondowoso memang menjadi ciri khas disamping tape. Namun, saat ini para perajin lebih sering menjumpai kesulitan bahan baku karena harga kuningan yang naik hingga mencapai RP 36 ribu untuk tipa kilogramnya.
“Sebelum krisis ekonomi kita bahkan sempat ekspor ke negara-negara Eropa dan omzet kotor bisa mencapai Rp 100 juta per bulan,” ujarnya.
Amir menjelaskan, keunggulan kerajinan kuningan asal Bondowoso terletak pada umur mengkilat kuningan yang cukup lama. Berbagai bentuk ditawarkan Amir dari model selongsong peluru ukuran besar, guci hingga sejumlah bentuk unik lain. Termasuk bentuk harimau Sumatera.
“Kami para perajin tentu berharap ada perhatian pemerintah karena kerajinan kuningan sudah mampu menghidupi warga selama hampir tiga generasi,” tuturnya. n yop
BondowosoTIC 